Popular Posts
-
Tahun 1966, Kakek Buyutku dari pihak Ayah, Ciang Wengwah, berulang tahun yang ke-87 tahun. Pada perayaan hari ulang tahunnya di bulan April...
-
Nenek Buyutku dari pihak Ayah adalah seorang wanita Tionghoa asli kelahiran China daratan, tepatnya di Propinsi Guandong, Kabupaten Khaiphin...
-
Ahhaa,,,,,jerejeeeeengggg,,,,,Tugas Tugas,,..kali ini dapet tugas mata kuliah seni :P:P sama dosen di suruh nyari bahan dari internet jkkkk...
Labels
about me
Ala Infu5
Arsyad Indradi
Artis
Biografi
bubur
catatan kehidupan
cemilan
CERPEN
Cerpen Indonesia
Chairil Anwar
gigi
Ibu dan Anak
Ibu Hamil
Ideologi Pancasila
Info
Kahlil Gibran
Kata Mutiara
Kebudayaan
kesehatan
Keterampilan Belajar
Kisah Nyata
Masakan Korea
model pembelajaran
My Award
ngga penting
orang dewasa
pariwisata
pendidikan
puding
PUISI
PUISI MY FRIEND
puisi Q
Rahasia Pria
Rahasia Wanita
Remaja dan Cinta
resep ice krim
resep kue
resep masakan
resep masakan barat
resep masakan indonesia
resep minuman
rumah tangga
Seni
sex
sexs
steak
T. Sandi Situmorang
TIPS
Tips Anak
TIPS USAHA
Tutorial Blog
Ungkapan Hati
UNIK
UNLAM
Wisata Indonesia
Minggu, 01 Mei 2011
Nalam Buat Yessika By. Arsyad Indradi
Adakah lebih sanggama dari putik bunga
Dari kupukupu beribu warna
Kelopak romansa aroma semarainya
Tapi tibatiba jadi terbang kepak melayanglayang
Taman sukma jadi bayangbayang
Sejak kita di beranda itu Yessika
Kita pun tak pernah mampu menutup rawi kita
Yang tak habis ditulis dendamnya rindu
Saat berkaca pada jatuhnya tetes airmata
Yang selalu luput menafsir bahasa cinta
Sui Lan bisikmu lalu menatap cakrawala
Siapa meniti awangemawan yang berarak
Hatiku berkacakaca :
Duhai dua jiwa satu raga, satu jiwa dua raga
Tangan kita erat bergenggaman
Lalu kita pun melabuh sampan
Dari Barito dari Batanghari
Lalu kita dendangkan nalam kita :
( Sui Lan ) : Tebing mana menyimpan selaksa duka
Seloka luka
Kayuh bersimpuh
Mencari kemana riak arus pupus
( Yessika ) : Karang mana menyimpan selaksa duka
Seloka lara
Rindu yang luruh
Mencari kemana tempat berteduh
( Sui Lan ) : Barito mengalirkan dalamnya anganangan
Sungai tak ada lagi persinggahan
Putri junjung buih bermandi buih
( Yessika ) : Batanghari mengalirkan dalamnya impian
Sungai tak ada lagi tepian
Putri mayang bermandi mayang
Konon sampan itu Yessika masih juga berlabuh
Seperti tiada pernah sangsi mencapai muara ”DAMAI”
Aku masih ingat sayang kau menarik napas panjang
kssb,2 Jan 2011
(”DAMAI” = DAM-AI =Dimas Arika Mihardja –Arsyad Indradi)
Categories
Arsyad Indradi,
PUISI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar