Popular Posts
-
Oleh Catherine Winters, Staf MyHealthNewsDaily Catherine Winters | LiveScience.com Menurut sebuah penelitian terbaru, mengon...
-
Berkurangnya ruang terbuka hijau menyebabkan berkurangnya permukaan yang dapat meresapkan air ke dalam tanah di kawasan pemukiman. Peni...
-
PADA pasar lapangan kerja yang kompetitif ini, lulusan perguruan tinggi menghadapi masa depan yang tidak jelas. Belum lagi kenyataan bahw...
Labels
Ala Infu5
Arsyad Indradi
Artis
Biografi
CERPEN
Cerpen Indonesia
Chairil Anwar
Ibu Hamil
Ibu dan Anak
Ideologi Pancasila
Info
Kahlil Gibran
Kata Mutiara
Kebudayaan
Keterampilan Belajar
Kisah Nyata
Masakan Korea
My Award
PUISI
PUISI MY FRIEND
Rahasia Pria
Rahasia Wanita
Remaja dan Cinta
Seni
T. Sandi Situmorang
TIPS
TIPS USAHA
Tips Anak
Tutorial Blog
UNIK
UNLAM
Ungkapan Hati
Wisata Indonesia
about me
bubur
catatan kehidupan
cemilan
gigi
kesehatan
model pembelajaran
ngga penting
orang dewasa
pariwisata
pendidikan
puding
puisi Q
resep ice krim
resep kue
resep masakan
resep masakan barat
resep masakan indonesia
resep minuman
rumah tangga
sex
sexs
steak
Minggu, 01 Mei 2011
DIPONEGORO By. Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
(Februari 1943)
Budaya,
Th III, No. 8
Agustus 1954
Categories
Chairil Anwar,
PUISI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar